Rabu, November 10, 2010

Iblis Besama Kita



Beeeehhhh…amuk masa darah-darah dan gumpalan daging yang berjalan menyanyikan kata benci berduri menusuk telinga juragan tanah yang merasa tak berdosa, peduli amat hak mu yang telah diperkosa, bukankah darahmu yang mendidih itu akan dingin juga setelah meneguk sejuknya keringat dan renyahnya tulang manusia, hai bangsat… aku juga pernah seperti mu merasakan terbakarnya darah ini, memuncaknya perlawanan ini, tapi, salju ini begitu nikmat… dan aku gagal istiqomah dalam jalan itu dan kau juga akan mengikut jejakku kelak, bukankah kami yang sekarang ini adalah engkau di masa datang? Percayalah, iblis bersama kita! Salam cinta… kau adalah generasi kami berikutnya dan mempertahankan tradisi gila ini besama gembel-gembel muda dimasa mendatang.

Pikir… jangan pakai otak, tapi pakai isi perut dan di bawah perut, karena akan banyak kenikmatan semu serasa abadi. Jauhkan dirimu dari agama karena setan sudah cukup untuk kita, jangan jauh-jauh mencari teladan dari manusia yang sudah mati karena kita masih punya Ariel dan Luna. Jangan pusing mencari inpirasi dari sejarah yang sudah lama karena kita punya cerita abadi di senayan sana. Tidak perlu memakai hukum Tuhan karena kita punya rimba yang hukumnya sedang kita rasa, tidak perlu terlalu serius karena kita punya Gayus, jaksa dan pengacara.

Hahaha… percayalah iblis bersama kita….

Tidak ada komentar: