Senin, Juli 28, 2008

Biarkan Aku Berlabuh


Membelah ombak adalah nafasku, maka laut adalah badanku. Tak pernah hilang gerusan karang, mencakar asaku yang membuih. Aku takkan hilang, sampai karang jahanam itu harus hancur jadi pasir. takkan kudiamkan gelora ini, hingga badai kelana itu hilang...

Bidukku terombang ganasnya nafas, itulah ombak pembelah hatiku. Tercabik memekikkan langit yang tak berbatas, mengujamkan bengis... bengis yang meringis.

Sampai ketika dayung harapan itu patah, digelut ombak pemarah tak kenal lelah, maka sampai disitu berakhirnya patahan harapan menuju ketepian. Aku, diriku yang mungkin sampah, menyamah atau disampahkan... menatap raksasa api penuh peluh. Lalu hauspun membakar tenggorokan di tengah limpahan laut, kunanti hujan ditengah genangan air... dan aku hilang di tengah ramai. Akankah aku bisa sapai bila telah hilang pengkayuh harapan....

TIDAK!!!
Terlalu murah hidup ini untuk diakhirkan. Maka sampaikan salamku pada matahari, aku akan bertempur dengannya dari pagi hingga petang.. dan bilang pada bulan, karena aku akan menjadi martir gerilya malam, lalu katakan pada bintang bahwa aku datang dengan pedang. Aku... siap merampas milikku yang belum kumiliki dan milikku yang akan kumiliki.

Sobekan sajadah ini menjadi sayap biduk, lalu tanganpun menjadi kayuh penuai harapan. aku berlayar lagi....

Insya Allah, takkan lekang niat ini dari jiwaku. Karena niat itu juga salah satu milikku. Takkan pernah milikku kulepaskan.

Aku lelah... kan kusampaikan nyawa ini pada pelabuhan harapan. Pelabuhan yang takkan pernah kubiarkan dikunjungi orang, pelabuhan milikku, milikku seorang. Ah... ternyata ada kelebat kerudung biru membentang, menghambatku? Menatap sayu melempar beribu harap. Apa yang harus ku upetikan agar aku bisa menetap... emas, aku bukan saudagar pelitas batas. Tahta, aku bukan ningrat manja penyuka hura-hura, yang kau lihat ini cuma orang tersesat, kemudian mencari tempat terdekat, begitu tempat itu dapat kemudian kau terlihat dan mungkin kau juga yang paling tepat.

Hey kau...! biarkan aku mendekat... biarkan aku berlabuh...

Minggu, Juli 27, 2008

Aku akan Datang


Transaksi cinta ini begitu membuat tulang belulang yang berserak di tubuh ini begitu tergetarkan, menghamburkan berjuta impian yang yang ingin diaraih, alam ini memang sulit untuk di ukur, tapi bersama Allah pasti semua akan teratur. lirik jalang hipokrit takkan bisa berkata melihatku, karena hati ini takkan bisa diterjemahkan siul-siul konyol mereka.

Sebuah ultimatum dua kalimah syahadat yang kita tancapkan di hati terdalam akan teruji, yakinkah kau ini yang kau harapkan? yakinkah aku ini yang aku rindukan? deru debu jalanpun tahu kalau kita ingin segera melalui ini. sajak terdalam terhampar luas akan menghibur kita dalam penantian masa itu, karena Allah menciptakannya memang untuk itu.

Sebuah jalan penembus batas itu sudah ada di depan, duri-duri keraguan pasti akan menghalagi di sepanjang jalan itu, tapi jangan khawatir, karena mungkin aku tidak akan berjalan, mungkin aku akan terbang.

Dengan segala yang ku punya...izinkan aku membawa hati mu pulang...

Sabtu, Juli 19, 2008

Tunggu Aku...



Ada sebuah jembatan, jembatan yang telah lama kucari agar aku bisa menyeberang kesana, kesebuah tempat yang kuharap adalah tempat impian. tempat berseminya cinta, tempat bermekaran bunga kasih yang penuh wangi kemesraan. Aku merindukan tempat itu.

jejak-jejak yang kutempuh dengan sabar sepertinya akan mendatangkan kenyataan, aku memang belum melihat jembatan itu, tapi aku sudah bisa merasakannya, dan aku tahu kau sudah ada disana, menanti ku dengan seyum termanis yang pernah kau punya. ya, mungkin itulah sapaan yang bisa kau alunkan, dan memang cuma itu yang bisa kuterima sementara ini.

Khitbah. sungguh... semua ini begitu tak terduga buatku, aku membayangkan akan banyak duri yang menusuk, dan batu terjal yang yang menghambat dengan ganas. aku seolah ingin bangun dari mimpi ini, batapa sedihnya aku bila ini bukan kenyataan. tapi... ini bukan mimpi, aku harus curiga atau bahagia dengan semua kemudahan ini? aku tak tahu. yang jelas, Allah sudah tentukan semuanya.

terimakasih atas semua kepercayaanmu, karena aku juga tidak punya alasan untuk tidak percaya padamu. aku yakin kita bersepakat tentang saling percaya ini, karena inilah yang mengikat kita sejauh ini, dan ini pula yang akan menghancurkan kita kelak bila saling percaya itu sudah terkikis waktu. dalam sujud aku memohon, agar saling percaya ini semakin tumbuh besar dan kokoh dengan semua upaya kita.

di jembatan itu, jangan menatap kearah belakang, karena aku akan muncul dari sana. bukan karena aku tidak suka kau menatapku, tapi aku masih begitu malu menatapmu, ya... rasa pemalu ini masih begitu mendominasi ku, tolong... buat aku siap menatap mu.

di jembatan itu pula, jangan melangkah kesana sebelum aku disampingmu. karena kita akan bersama-sama menyeberang, dan setelah itu... kita akan selalu bersama. aku yakin seperti itu. maaf kan aku bila kau harus menunggu, karena semua ini diluar dugaanku, terlalu cepat buatku, tapi jangan risau... ini cuma sebentar.

di jembatan itu... tunggulah aku...

Sabtu, Juli 12, 2008

Kerinduan


kau tahu betapa membosankannya menunggu? yah, ingin kuputuskan tali waktu itu dan menariknya hingga di sisiku, agar aku tak perlu lagi melalui hari dengan hati semu. karang di pantai hatiku sudah dibersihkan sejak dulu, agar ketika kau datang, pantai itu sudah bersih dan membuat mu nyaman disana, walau aku tak tahu pantai seperti apakah yang kau inginkan, tapi yang aku tahu... pantai itu berpasir, agar indah... kulengkapi dengan pasir putih. agar pantai itu indah, harus ada pohon kelapa yang melambai yang selalu setia menyapa ombak, dan pohon kelapa itu sudah pula disiapkan, lengkap dengan buah mudanya diatas meja dan bangku berpayung teduh agar kau bisa duduk nyaman. selebihnya aku tak tahu... mungkin kau bisa menambahkannya.

kekosongan memang terasa menyebalkan, menyakitkan bila itu lebih lama lagi. ingin kuledakkan semua galau ini, tapi aku masih harus mengalah dengan waktu. ya, waktu memang menyebalkan bagi orang yang masih menunggu. aku harus mendiamkan waktu ini yang terus saja menggodaku dan selalu bilang "... hai orang kasmaran.... cape deeeh...". dasar waktu....

banyak sajak dan lagu hedonis sang kapitalis yang bisa mewakiliku saat ini untuk bersuara, lagu yang sungguh mendayu, merobek hatiku yang sedang sepi menunggu. tapi tak bisa, nada itu terlalu rendah untuk suara hatiku yang terlalu tinggi ini. nyanyian itu terlalu murah untuk mewakili hatiku.

aku yakin, penantian ini akan terbayar dengan sangat pantas.

hati dan diri ini mesti kutundukkan, dan bersyukur seluas lagit, lalu menghidupi hidup ini dengan niat bersih. ya, aku harus bersabar. bersabar pada orang lain adalah kasih sayang, bersabar pada diri sendiri adalah harapan, bersabar kepada orang yang dicintai adalah ibadah, bersabar kepada Allah adalah taqwa.... akan kunantikan waktu terindah itu.

Minggu, Juli 06, 2008

Biodata Pernikahan

Sahabat, terimakasih atas perhatian kalian selama ini. Semula, blog ini saya buat hanya untuk satu orang saja. yah, berkomunikasi tidak langsung dengan seseorang, dengan siapa? ah.. kalian tahu lah. saya tidak menyangka kalian juga ikut melihat blog ini, walau tidak menulis komentar pada tiap tulisan, saya cukup senang dengan berbagai email yang kalian kirimkan, terimakasih. yah, saya memang berencana akan menikah. ini saya buat semata-mata mencurahkan apa yang ada di hati, saya harap dia tahu apa yang ada di hati saya, karena saya belum bisa menghubunginya baik via email ataupun telepon (mungkin kerena saya belum dapat aja, atau mungkin alasan lain).

saya mohon maaf lagi, mengenai nama panggilan yang pernah saya tulis, bisa salah, bisa juga benar. saya belum bisa sampaikan banyak hal tentang dia disini, karena aturannya memang seperti ini, ini masih bersifat rahasia. tapi saya sangat berterimakasih karena kalian telah bertanya.

mengenai tulisan-tulisan saya itu... itu terjadi bgitu saja. saya juga ga tahu kok bisa begitu, kadang saya juga tidak yakin kalo saya yang menulis itu. asal kalian tahu, tulisan ini terinsfirasi banyak dari bung Thufail al Ghifari (tentunya juga karena 'dia'). saya bukan penulis jenius seperti yang kalian katakan, masih banyak dari tulisan saya itu yang perlu dikritisi. jadi, kalianpun bisa menulis lebih baik lagi kok, asal suasana hati memang memungkinkan untuk menulis, dan tetap FOKUS. makanya saya ga bisa sering nulis karena lagi banyak pikiran.. hihihi.

Seperti yang kalian mainta, saya akan membuat contoh biodata pernikahan seperti yang saya ajukan kepada 'dia' kepada kalian. tapi, lagi-lagi saya minta maaf, saya hanya menyebutkan poin-poin saja. yang perlu kalian ketahui adalah, fungsi biodata ini adalah gambaran diri kalian agar orang yang tidak kenal dengan kalian ini (calon pasangan hidup) mengenal kalian, jadi usahakan dengan tulisan kalian, dia dapat mengenal kalian dengan dekat, makanya biodata ini harus kita jaga kerahasiaannya bila kita terima. bila biodata ini tidak dipakai lagi, segera musnahkan, bakar.


Nama
Jelaskan nama kalian, apakah ada gelar, panggilan, atau sejarah nama kalian atau apa saja ttg nama kalian.

Tempat dan tanggal lahir
aku menjelaskan tempat ku lahir, ku sebutkan kota dan semacamnya juga suku-suku yang ada disana. tentunya juga tanggal lahir dan umurku.

Suku
kadang ini penting juga. karena banyak orang yang sudah mengenal ku tidak tahu aku suku apa, tebakan mereka salah semua. jadi aku juga jelaskan ttg suku ku dalam biodata ini.

Alamat
aku tuliskan alamat lengkap, juga no.GSM maupun CDMA, alamat email, dan blog ini.

Pekerjaan
aku menjelaskan perkerjaanku, mulai dari tahun masuk, jabatan dan semacamnya. karena aku mempunya 2 pekerjaan, aku jelaskan saja apa adanya.

Penghasilan
ini mungkin sensitif, tapi aku tak peduli. aku nekat aja memberi tahu apa yang aku punya. aku sebutkan nominalnya, karena aku ingin dia tahu tentang aku dan ekonomiku.

Pendidikan
sebenarnya kita cukup menuliskan pendidikan terakhir saja, nama kampus, jurusan, tamatan kapan. tapi aku menuliskan pendidikan ku dari SD, SMP, STM, D3, hingga S1 (proses), baik itu tempatnya, alamatnya dan tahun kelulusannya.

Organisasi
seperti melamar pekerjaan, kita juga menuliskan organisasi apa saja yang kita ikuti. aku juga menuliskan seperti itu di sini. lengkap dengan tahun dan jabatan.

Orangtua
aku menjelaskan nama, alamat mereka, pekerjaan mereka dan umur mereka.

status dlm keluarga
misal, anak ke berapa dari berapa orang, atau anak tiri, anak angkat atau apa sajalah ttg status kalian di keluarga.

saudara
nam-nama saudaraku aku jelaskan, per nama. mulai jarak lahirnya dengan ku, pendidikannya, sifatnya... pokoknya ttng mereka.

Hoby
tulis aja apa adanya

Perilaku baik
ingat, ga boleh berlebihan. kalo aku, sebelum menulis biodata, aku ngobrol dulu dengan teman-temanku, yah dengan gaya intelejen tentunya. aku ajak aja teman2 ku ngobrol, sedikit2 aku sisipkan pertanyaan ttg penilaian dia ttg aku. agak ribet memang, tapi itu lah data. dan itu harus benar, ya kan?

Perilaku buruk
seperti diatas, aku juga bertanya ttng keburukanku.

Penyakit
ini harus di tulis. kita arus memberi tahu riwayat penyakit kita. kalo cuma sekedar panu sih, ga usah... (kebtulan ga punya). panyakit besar aja, kanker, rabies (barng kali).. hihihihi.... kalo ga ada, yaaa tulis aja ga ada penyakit parah yang pernah di derita, kecuali keseleo dan masuk angin.

Gambaran Fisik
Jelaskan saja ttg berat, tinggi, kulit, rambut dan yaaa ttg isik kita lah.

Tujuan Menikah
ga usah muluk2 man.... biasa aja lagih.

Kreteria Pasangan
ini juga jangan memasang standar tinggi (kita harus kaca diri). yang riel2 aja lah. misal: dia harus cantik (di mataku), humoris, suka senyum, perhatian, hitam manis, umurnya segini, pendidikannya minimal segini, islami ... yaaa yang begitu aja... ga usah sebutkan yang sholeh (ini susah di ukur, insya Allah yang menggunakan cara "biodata" ini pada sholeh kok), hihihi.. pokoknya yang riel2 aja lah.... karena pernikahan model gini insya Allah adalah orang2 pilihan.

Tentang diriku
aku menjelaskan kehidupan ayah dan ibuku waktu mereka kecil, dewasa, menikah, melahirkan aku, adik2ku, kemudian cerita masa lalu, sekolahku, kemudian perjalanan hidupku hingga membuat biodata ini ini yang panjang, sekita 3 halaman, ini semacam rangkuman perjalanan hidupku.


kalian tahu berapa halaman yang ku habiskan dalam pembuatan biodata ini? yah cuma 6 halaman kertas F4. tidak lupa aku juga menyisipkan foto.

sahabat, itulah yang aku tuliskan dalam biodata pernikahanku. aku tidak bisa memberitahu kalian kepada akhwat mana biodata itu dikirimkan dan bagaimana perasaannya ketika membaca biodata itu, insya Allah... kalo dia menjadi istriku, biar dia sendiri yang menjelaskan kepada kalian. semoga tulisan ini ada manfaatnya.