Sabtu, Juli 19, 2008

Tunggu Aku...



Ada sebuah jembatan, jembatan yang telah lama kucari agar aku bisa menyeberang kesana, kesebuah tempat yang kuharap adalah tempat impian. tempat berseminya cinta, tempat bermekaran bunga kasih yang penuh wangi kemesraan. Aku merindukan tempat itu.

jejak-jejak yang kutempuh dengan sabar sepertinya akan mendatangkan kenyataan, aku memang belum melihat jembatan itu, tapi aku sudah bisa merasakannya, dan aku tahu kau sudah ada disana, menanti ku dengan seyum termanis yang pernah kau punya. ya, mungkin itulah sapaan yang bisa kau alunkan, dan memang cuma itu yang bisa kuterima sementara ini.

Khitbah. sungguh... semua ini begitu tak terduga buatku, aku membayangkan akan banyak duri yang menusuk, dan batu terjal yang yang menghambat dengan ganas. aku seolah ingin bangun dari mimpi ini, batapa sedihnya aku bila ini bukan kenyataan. tapi... ini bukan mimpi, aku harus curiga atau bahagia dengan semua kemudahan ini? aku tak tahu. yang jelas, Allah sudah tentukan semuanya.

terimakasih atas semua kepercayaanmu, karena aku juga tidak punya alasan untuk tidak percaya padamu. aku yakin kita bersepakat tentang saling percaya ini, karena inilah yang mengikat kita sejauh ini, dan ini pula yang akan menghancurkan kita kelak bila saling percaya itu sudah terkikis waktu. dalam sujud aku memohon, agar saling percaya ini semakin tumbuh besar dan kokoh dengan semua upaya kita.

di jembatan itu, jangan menatap kearah belakang, karena aku akan muncul dari sana. bukan karena aku tidak suka kau menatapku, tapi aku masih begitu malu menatapmu, ya... rasa pemalu ini masih begitu mendominasi ku, tolong... buat aku siap menatap mu.

di jembatan itu pula, jangan melangkah kesana sebelum aku disampingmu. karena kita akan bersama-sama menyeberang, dan setelah itu... kita akan selalu bersama. aku yakin seperti itu. maaf kan aku bila kau harus menunggu, karena semua ini diluar dugaanku, terlalu cepat buatku, tapi jangan risau... ini cuma sebentar.

di jembatan itu... tunggulah aku...

Tidak ada komentar: