Jumat, November 28, 2008

Hari ini, 30 Hari lagi...


Walau belum waktunya ... ingin ku ucapkan rasa terima kasih yang dalam itu untukmu, calon istriku. Tekad itu sungguh besar, tekat yang tidak ingin kita tawar, tekat yang ingin kita jaga. Niat ini sungguh tidak membuat kita buta, buta untuk melakukan apa saja untuk menggapainya... tapi kita benar-benar melihat segala sisi walau dalam posisi terkunci. Belenggu itu insya Allah sudah hilang Ukhti..., itu karena keteguhanmu, ke gigihanmu, dan kesabaran kita... tetaplah seperti itu.


Hari ini, 30 hari lagi...

Jalan menuju matahari terbenam itu semakin terang, bukan karena matahari, tapi karena hati kita yang begitu bercahaya hingga semuanya menjadi terang... badai yang membuat kita ketakutan itu sudah reda walau layar kita sempat dirobeknya, tapi kini layar itu sudah kau jahit kembali, dan kita tengah melanjutkan perjalanan kita yang tinggal sesaat itu, jalan yang akan penuh dengan kesabaran menahan beribu perasaan... perasaan yang ingin kita bagi.


Mendengar suara mu yang tengah senyum memberikan kabar indah itu pasti membuat ku rindu, hingga aku geram pada waktu yang terasa begitu lamban berjalan... banyak hal yang ingin kudengar dari mu... banyak pula yang ingin ku katakan... tapi kita tahu kita masih belum siapa-siapa. Biarlah pundi segala perasaan itu penuh hingga kita tertatih menahannya, karena pada saatnya nanti kita akan meluapkannya, dan memenuhi hari-hari kita dengan letupan rindu itu setiap saat.


Untuk hari-hari yang penuh perjuangan itu... terima kasih, karena hanya itu yang bisa ku ucapkan sementara ini. Dan untuk hari-hari istimewa setelah 30 hari dari sekarang... biarkan tetap istimewa... dan tetaplah kau selalu istimewa...

Tidak ada komentar: