Sabtu, Juni 07, 2008

Hati Kelabu

Tak gentar bila ku ingin berkata, tapi hati yang tak ingin bekerjasama. Mengapa hati ini menjadi begitu egois, dia hanya mementingkan resiko yang ada. Tapi, hati itu adalah hatiku. Apakah siraman Islam yang ku terima selama ini tak mampu menjadikannya lebih arif dan bijak dalam menerima kenyataan, aku sudah tanamkan benih kebesaran hati agar menjadikan hidup ini adalah untuk melihat kenyataan. Sabar.

Kelabu kiranya perasaan ini, hitam tidak, putih tidak. Dia hanya berada di ambang saja. Tak goyah walau kusentuh dengan tulusnya niat yang kumiliki. Wahai pembuat hati, apakah ada kerusakan di dalam hati yang ku pakai ini? Tapi setahuku, Kau menciptakan semuanya dengan segala kesempurnaan. Atau ini hanya pilihanku yang sengaja mempuat hati ini begitu berat?

Lihatlah, mengutarakan kebaikan saja dia tak bisa. Walau hanya untuk bilang cinta. Aku yakin hati ini sangat mencintai cinta. Tapi dia tak sanggup bila itu tak berbalas, malang sekali dia. Terus terbunuh oleh perasaan sendiri berkali-kali. Yaa Allah... lihatlah aku...

Tidak ada komentar: