Minggu, Juni 29, 2008

Istikharah Cinta

Berlembar sudah catatan hidup ini, berbagai tulisan sudah menorehnya bahkan bisa jadi telah merobeknya hingga tak berabu. Masa telah membuat catatan ini menjadi besar, sebesar keinginan hati ini untuk memurkakanya ke pada langit. Tapi sayang, langit sedang sibuk dengan urusannya, hingga aku harus melampiaskan kepada yang empunya langit, mungkin itu menjadi lebih baik.

Kini, catatan itu bertambah lagi. Dulu, catatan ini hanya berkutat tentang diriku, diriku dan diriku, kini catatan ini mungkin akan ada dua mana. Dua nama pelaku yang dirangkum menjadi satu waktu. Inilah dentuman hatiku yang sering membuat galau, segalau hati para zionis terhadap akan datanga invasi kaum muslim sebentar lagi. Lalu, siapakah nama yang kurindukan itu? Demi masa, masa akan menjawabnya.

Malah-malam yang kulalui dengan mimpi egoisku kini berubah dengan penantian yang di ujungnya sangat aku nantikan. Penantian yang menyebalkan, menyenangkan, sekaligus melelahkan, entah malam atau kau juga tak mau ambil pusing dngan penantian ini, ataukah malam ini memang bukan milikku hingga aku tak bisa menghadirkan mu walau sekecil debu pada bunga tidur ini. Semua serba sulit, hingga aku sulit berkata lagi. Apa yang harus aku lakukan?

Selembar sajadah kumuh warisan sahabat itu selalu setia menemani siapa saja yang ingin memohon kepada empunya alam. Jembatan syurga itu terlihat masih bersemangat memanggilku ”wahai ikhwan yang sedang gundah, kemarilah... jangan lelah dengan penantian pemaisurimu, dia akan datang, sabarlah. Kemarilah... lanjutkan istkharahmu, aku akan menemanimu...”, dia terus memintaku untuk menyerahkan semua urusan kepada Allah. Iya, semua urusan ini memang bukan hak ku.

Detak pencarian itu akhirnya sampai juga pada sajadah kumuh itu, alam mengheningkan cipta kepada pemiliknya, menyambut permohonan seorang manusia jahiliyah ini kepada Tuhannya, inilah sujud permohonan, permohonan yang sudah diketahui pemilik siang dan malam.

Duhai Tuhanku dan Tuhan orang lain... berikan kemudahan untuk hati ini untuk tetap tenang, hati ini masih terlalu gundah menanti sahabatnya, hingga aku gusar menatap alam, takut bila dia ternoda dalam pencariannya, karena hati ini salah satu tempat bergantung diriku. Apakah engku melihat galaunya diri ini ya Rabb? Aku yakin, tak ada yang lolos dari perhatianMu.

Istikharah ini terlalu dalam buatku, terlalu malu buatku, terlalu indah buatku. Apakah aku sudah layak meminta lagi padaMu, padahal aku sudah banyak mendapatkan segala kebaikan dariMu meski aku tidak minta, meski aku tidak tahu, meski aku tidak mau tahu... aku malu Ya Rabb. Rasa syukur ini masih terlalu dangkal aku panjatkan.

Tak ada yang bisa membantah bahwa engkau sang pemilik alam. Hingga tak ada yang mustahil buat Mu. Dengan penuh malu, aku sujudkan kembali diri dan hati ini kealam istikharah ku, agar engkau membukakan jalan buat hamba yang masih kurang bersyukur ini. Satu tujuan yang pasti sudah kau ketahui, mencari cinta seorang shalihah pilihanMu. Dan menjadikannya sahabat untuk tunduk kepada titahMu... mudahkan ya Allah...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kalau masa kiamat tiba siapa yang akan kamu lawan...??? sekarang yang ada adalah melawan diri termasuk melawan diri dari kemaksiatan...
kenapa bisa ada site porno di sini.. sungguh memalukan... semoga diperhatikan.. waktunya semua orang bertobat dan berbalik dari dosa bukan dengan pedang tapi dengan rendah hati dan doa mohon ampun... bukan dengan tinju tapi dengan muka yang tertunduk.. semoga yang bijaksana dan mendengar ini bertobat dan menyucikan diri..
Just wait for ISA Almasih..

Martir 1924.Jr mengatakan...

Bila kiamat, tak ada yg bisa dilawan, hanya amal saja penolong kita.

Mohon berikan informasi lebih lanjut tentang situs porno di blog saya seperti yang anda maksud, dan kirim datanya ke: onedix[at]yahoo.com, karena saya tidak melihat hal tersebut.

Terimakasih telah berkunjung.