Selasa, Agustus 05, 2008

Bila Waktu Membakar Batas


Melawan hambatan debu menuju hati mu yang yang mungkin sedang menunggu adalah sebuah niat yang kala itu tak mungkin kutawar lagi. Mungkin angin, mungkin air, mungkin pula api yang mendera kibaran bendera niat menjulang ini hingga bisa saja membuat hati rapuhku tercabik... tapi... niat ini mesti ku tunaikan.

Lembaran cerita hidupku yang ingin kulengkapi dengan namamu dimasa datang semakin membuatku terjebak untuk tetap menapaki langkah ini, karena di jalan inilah kau ada, maka disanalah aku akan melangkah menggapai hati dan dirimu dan menempatkanmu di tempat terdekat dengan ku bersama seluruh yang ada padamu, aku sudah yakinkan itu.

Kemarin... tali merah itu telah mengikatmu sampai kau ingin memutuskannya. Dan dengan tali itu bahana pekik halilintar akan segera menteror setiap jejak kita, jejak yang ingin segera kita lalui. Tapi, retakan pembelah bumi itu membuat hatiku galau, dan aku tahu yang ku ingin belum tentu boleh kuraih, tapi harapan adalah cita-cita. Pernah titisan air suci membasahi hati ini walau sedikit, dengan air itu... maka ku sadar, memaksakan itu bukan jalan keluar.

Ketika hati kakaku telah kau curi, maka ketika itu gemuruh niat agar bisa meraihmu menjadi meradang di kepala bengalku, tapi... 365 hari itu melebihi pikiran terliarku, ini akan memupus rona hatiku... menyiksanya dengan cambuk kerinduan, dan membakarnya dengan api cemburu tak berarah. ini akan menjadi masalah.

Ada secuil niat memercik untuk menghilangkan kau di ingatanku, tapi itu takkan pernah mudah. karena aku harus kembali mencabut pedang dan mengikis hati dan jantung ini yang sudah terlanjur bertato namamu di sekujurnya, ini akan membuat hati dan jantungku berdarah, dan aku harus menahan perih seumur hidupku.

Badai ini memang membuatku berduka, percik itu takkan kubiarkan membesar, karena mengingatmu sudah cukup memadamkan beribu percik yang mencoba menjauhkan hatiku pada mu yang tak mungkin tertukar, lalu kupasrahkan dengan istikharah malam penuh harap, agar jalan ini segera kita lalu...

Ya Allah, jangan jadikan waktu membakar batas ini... segera hilangkan sekat menyebalkan ini dari kami...

Tidak ada komentar: